Recent Posts
0 komentar

Trik Menghilangkan Windows 7 Build 7600 This copy of Windows is not genuine


Trik Menghilangkan Windows 7 Build 7600 This copy of Windows is not genuine
 Bagi Anda pengguna Microsoft Windows 7 pasti sudah mengenal dengan Windows Genuine Advantage (WGA) yang otomatis terdownload jika mengaktifkan Windows Update. Untuk menghilangkan WGA relatif mudah karena jika Anda cari melalui situs pencarian seperti Google maka akan cukup banyak situs web yang memberikan petunjuk untuk menghilangkan WGA tersebut.
Tetapi bagi Anda yang baru pertama kali menggunakan Windows 7 mungkin cukup terkejut karena penampilan dari “polisi” ini berbeda dan sedikit “menipu” sehingga mungkin saja Anda “kecolongan” mendapati “polisi” ini sudah terinstall dengan suksesnya di komputer Anda.


Micosoft tidak lagi menggunakan WGA pada Windows 7 tetapi menggantinya dengan Windows Activation Technologies (WAT). WAT termasuk update jenis “Important” sehingga jika Anda set Windows Update menjadi “Install updates automatically (recommended)” maka “polisi” ini akan otomatis terinstall pada komputer Anda. Apalagi nama dari update ini tidak mengandung “Windows Genuine Advantage” maupun “Windows Activation Technologies” melainkan “Update for Windows 7 for x86-based Systems (KB971033)” sehingga bagi Anda yang tidak hati-hati membaca detail keterangan update ini bisa saja melewatkan checkboxnya tetap tercentang.

Jika WAT sudah terinstall maka akan muncul kotak peringatan pada komputer Anda yang berjudul “This copy of Windows is not genuine”. Wallpaper desktop Anda akan menghilang digantikan dengan layar hitam yang di pojok kanan bawah bertuliskan: copy of windows is not genuine build 7600

Untuk menghilangkan dan menyingkirkan (unistall) WTA ini yang harus Anda lakukan adalah:
1. Buka Control Panel kemudian pilih Windows Update.
2. Pilih “Installed Updates” yang berada di pojok kiri bawah.
3. Cari “Update for Windows 7 for x86-
based Systems (KB971033)“. Klik kanan dan pilih Uninstall.
4. Setelah selesai uninstall silahkan
 restart komputer Anda.

Setelah Anda login maka desktop masih tetap menampilkan layar hitam dan tulisan “This copy of Windows is not genuine” masih ada di pojok kanan bawah. Untuk menghilangkannya yang harus Anda lakukan adalah:
1.  Klik “start” kemudian “all programs“cari dan klik “Accessories” selanjutnya klik “Command Prompt Atau bisa juga dengan menekan kombinasi tombol (Windows+R) lalu ketikan cmd, Ok
2.    Pada window cmd yang telah terbuka ketikan  slmgr.vbs -rearm lalu enter
3.    Silahkan restart komputer Anda.
Setelah Anda login seharusnya tulisan “This copy of Windows is not genuine” sudah menghilang dari desktop Anda. Namun karena Anda telah uninstall “Update for Windows 7 for x86-based Systems (KB971033)” maka Windows Update akan otomatis mendownload kembali update ini ke komputer Anda. Sebaiknya Anda ubah settingan Windows Update menjadi “Check for updates but let me choose whether to download and install them“. Dan jika Windows Update menampilkan “Update for Windows 7 for x86-based Systems (KB971033)” yang Anda harus lakukan adalah klik KANAN dan pilih “Hide update” untuk memastikan update WAT ini tidak pernah terinstall lagi


( Label: ) Read more
0 komentar

Cara Atasi Smartphone Restart Sendiri

Pengguna perangkat pintar berbasis Android, iOS, BlackBerry OS dan lainnya pasti pernah mengalami permasalahan dengan handset yang terkadang melakukan restart dengan sendiri. Jika demikian, maka perlu diketahui penyebab dan cara untuk mengatasinya.

Dikutip Phonetipz, Sabtu (22/11/2014), ada beberapa penyebab handset suka restart dengan sendirinya. Beberapa diantaranya adalah overload penggunaan CPU, memori RAM dan GPU.

Selain itu dimungkinkan juga  posisi baterai yang longgar atau hardware yang sudah usang dan lemah. Hal tersebut dapat menyebabkan performa smartphone menjadi kendur dan melemah. salah satu faktornya adalah usia handset tersebut.

Hal lain yang bersifat lebih teknis adalah terjadinya crash software atau aplikasi. Nah, untuk mengatasinya beberapa cara dapat dilakukan seperti, kurangi beban ponsel dengan menghapus file-file yang sekiranya tidak diperlukan lagi.

Dapat juga ditangani dengan cara menonaktifkan aplikasi yang bekerja di background proses. Namun apabila masih tak bergeming, pengguna dapat melakukan hard reset atau reset factory sebagai solusi terakhir.

Perlu diketahui, penggunaan aplikasi chatting dan jejaring sosial seperti Facebook, BBM, WhatsApp, Line, WeChat, dan lainnya dapat menguras kinerja handset. Maka gunakanlah seperlunya dan matikanlah apabila tak lagi diperlukan.

sumber: okezone.com
( Label: , ) Read more
0 komentar

Android Kena "Heartbleed", Begini Cara Memeriksanya

Ditemukannya celah keamanan "heartbleed" pada protokol OpenSSL membuat geger jagat internet. Pasalnya, bug yang memungkinkan hacker mencuri data sensitif ini—seperti password dan nomor PIN, meski sudah dienkripsi—menyerang sebagaian besar situs web di seluruh dunia.

Dampak "heartbleed" pun menyebar luas hingga ke ranah gadget, yang dalam hal ini Google mengingatkan bahwa sistem operasi Android 4.1.x dipakai di 34 persen perangkat berbasis platform tersebut.

Artinya, ada jutaan gadget Android yang rawan serangan hacker karena mengidap bug "heartbleed". Selain itu, Marc Rogers. kepala analis di firma keamanan Lookout Mobile, mengatakan bahwa beberapa versi Android 4.2.2 yang telah dimodifikasi oleh rekanan Google juga telah ditemukan terjangkit masalah serupa.

"Saya akan berhati-hati menggunakan perangkat (yang terdampak 'heartbleed') tersebut, seperti saat menggunakannya untuk aktivitas perbankan atau mengirim pesan pribadi," ujar Rogers, sebagaimana dikutip oleh ArsTechnica.

Sistem operasi Android sendiri kerap kali dimodifikasi oleh para produsen gadget atau operator seluler rekanan Google untuk keperluan masing-masing. Karena itu, ada kemungkinan bahwa beberapa varian lain yang menggunakan Android di luar versi 4.1.1 dan 4.2.2 pun ikut bermasalah.

Google mengatakan sedang bekerja bersama para rekanan untuk menyalurkan patch keamanan guna menangkal "heartbleed". Selagi menunggu, Lookout Mobile telah merilis aplikasi bernama Heartbleed Detector yang bisa mendeteksi apakah perangkat Android terjangkit "heartbleed" atau tidak.
ArsTechnica Aplikasi Heartbleed Detector dari Lookout Mobile mendeteksi celah keamanan pada perangkat Android

Menurut pengujian dengan Heartbleed Detector yang dilakukan ArsTechnica, banyak versi Android memakai versi OpenSSL yang bermasalah. Namun, sebagian besar tak mengaktifkan ekstensi yang mengandung kode itu sehingga dapat dikatakan tidak terkena dampak "heartbleed".

Lain halnya dengan perangkat Android versi 4.1.1 yang kedapatan mengandung bug bersangkutan dan mengaktifkannya, seperti terlihat dalam screenshot di atas.

Untuk memeriksa apakah gadget Android Anda terjangkit "heartbleed", unduh aplikasi Heartbleed Detector dari Play Store atau langsung dari tautan ini. Kemudian, instal dan jalankan aplikasinya. Nah, apakah Android Anda terjangkit "heartbleed"?

sc: tekno.kompas.com
( Label: , , ) Read more
0 komentar

7 Mitos Celah Internet "Heartbleed"

Celah keamanan paling berbahaya sepanjang sejarah internet, Heartbleed yang mengungkap kerentanan keamanan OpenSSL menyita banyak perhatian para pemerhati dunia keamanan cyber.

Namun, banyaknya pemberitaan tentang bug Heartbleed justru membuat banyak orang bingung memahami apa itu Heartbleed. Berikut adalah kumpulan mitos-mitos keliru yang beredar tentang Heartbleed.

1. Heartbleed adalah virus

Bug OpenSSL ini bukanlah sebuah virus, melainkan celah keamanan. Celah tersebut muncul karena kesalahan penulisan kode dalam protokol enkripsi open-source yang digunakan oleh banyak situs dan server.

OpenSSL berfungsi untuk membantu memastikan komunikasi antar-jaringan terlindungi. Dengan lubang keamanan yang terbuka tersebut, seseorang bisa memantau komunkasi atau login event, serta menarik data.

2. Efek Heartbleed hanya berimbas ke situs web

Meski hanya berimbas ke situs, Heartbleed bisa menggangu kerja server dan router web yang diterobos. Ini karena banyak jumlah data yang bisa dicuri.

Namun, server dan router web tersebut bukan satu-satunya target potensial bug Heartbleed ini. Klien yang berkomunikasi dengan server tersebut, termasuk smartphone, laptop, dan perangkat lain yang terhubung secara online juga berisiko dengan apa yang dinamakan "Reverse Heartbleed," dimana data yang tersimpan dalam memori perangkat juga bisa dicuri.

"Biasanya di sisi klien, memori dialokasikan untuk proses yang sedang berjalan saja, sehingga semua proses tidak bisa diakses," ujar David Chartier, CEO perusahaan keamanan internet Finlandia, Codenomicon kepada ReadWrite (14/4/2014).

"Namun, bukan berarti konten e-mail dan dokumen lainnya aman, mereka bisa saja tetap bocor," imbuh Chartier.

3. Peretas bisa menggunakannya untuk mengonrol smartphone

Berdasar pada semua indikasi yang ada saat ini, seorang peretas tidak bisa mengambil alih kontrol smartphone, mereka hanya bisa mengambil data yang tersimpan dalam memori smartphone yang belum mendapatkan tambalan keamanan.

iPhone dan sebagian besar perangkat Android hingga kini masih kebal terhadap bug Hearthbleed ini, dengan pengecualian Android 4.1.1. Namun Google telah mengatakan akan segera merilis tambalan keamanan untuk sistem operasinya tersebut.

BlackBerry sendiri mengatakan bahwa aplikasi BBM untuk Android dan iOS juga terpengaruh oleh bug Heartbleed ini, namun perusahaan Kanada tersebut mengatakan sedang menyiapkan tambalan untuk celah di layanan messenger-nya tersebut.

4. Windows XP rawan Heartbleed karena tak lagi didukung Microsoft

Mitos ini salah. Dukungan Windows XP diakhiri Microsoft saat bug Heartbleed diketemukan. Ini tentu saja membuat kepanikan. Namun, Microsoft menegaskan dalam blog developer-nya bahwa perusahaan asal Redmond, AS tersebut tidak menggunakan OpenSSL.

Windows XP, dan semua versi Windows lainnya, termasuk Windows Phone, menggunakan komponen enkripsi yang dikembangkan Microsoft sendiri, yaitu Secure Channel (atau SChannel), sehingga tidak terkena dampak bug dalam OpenSSL.

5. Semua bank rentan terhadap Heartbleed

Bank dan situs jual beli populer tidak menggunakan protokol enkripsi open-source, sehingga bisa dipastikan situs web mereka tidak terkena imbasnya secara langsung. Walau demikian, bukan berarti data yang tersimpan di dalam bank atau situs jual beli tersebut tetap aman, karena selamanya situs-situs tersebut menjadi sasaran utama para peretas.

6. Situs yang sering diakses tidak berisiko/sudah memiliki tambalan keamanan, jadi saya aman.

Tidak sepenuhnya, karena Heartbleed tidak meninggalkan jejak setelah peretas berhasil mengambil data. Semua data informasi login dan password tetap memiliki risiko. Karena itu segeralah ubah password tersebut begitu website-website tersebut mengeluarkan tambalan keamanan.

7. NSA memanfaatkan Heartbleed sejak lama untuk memata-matai kita

Beredar pemberitaan yang mengatakan bahwa sebenarnya agen intelijen Amerika Serikat, NSA telah mengetahui bug dalam OpenSSL ini, namun memilih untuk diam dan memanfaatkannya untuk melakukan kegiatan mata-mata.

Namun, NSA membantahnya dan mengatakan bahwa pihaknya tidak menggunakan celah keamanan tersebut, dan mengaku baru mengetahui celah tersebut setelah diumumkan. Namun apakah NSA mengatakan yang sebenarnya atau tidak, tidak ada yang tahu, mengingat bagaimana rekam jejak lembaga pemerintah tersebut selama ini dalam menyembunyikan informasi.

Sumber: Read Write tekno.kompas.com
( Label: , ) Read more
Best viewed on firefox 5+

Entri Populer

Copyright © 2014 Design by Adit'Faizah